Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan menggelar operasi pasar beras murah di 17 kabupaten di Indonesia Timur. Hal ini menyusul permintaan dari pemerintah daerah setempat yang mengalami kenaikan harga beras.
Operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ini rencananya akan dimulai akhir Juni 2025. Sasaran utama adalah daerah-daerah di luar sentra produksi beras yang mengalami peningkatan harga.
17 Kabupaten Meminta Operasi Pasar Beras Murah
Sebanyak 17 kabupaten dari 8 provinsi telah mengajukan permintaan operasi pasar beras murah kepada Bapanas. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan hal ini setelah menerima surat pengajuan resmi dari pemerintah daerah.
Mayoritas kabupaten yang mengajukan permintaan berasal dari wilayah Indonesia Timur, termasuk Maluku Utara dan Papua. Arief menambahkan, daerah-daerah sentra produksi beras masih dalam kondisi yang baik.
Kenaikan harga beras di beberapa daerah menjadi latar belakang perlunya operasi pasar. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat adanya kecenderungan inflasi beras yang naik menjadi 1,6 persen, sedikit di atas angka 1,5 persen pada tahun lalu.
Meskipun kenaikan masih dalam batas wajar, Bapanas tetap merespon permintaan daerah dengan cepat dan tepat sasaran.
Volume Beras dan Strategi Penyaluran
Arief belum merinci volume beras yang akan disalurkan dalam operasi pasar ini. Namun, Bapanas biasanya mencatat penyaluran sekitar 120-150 ribu ton beras per bulan pada tahun lalu.
Kali ini, penyaluran akan lebih selektif. Bapanas akan memprioritaskan daerah yang paling membutuhkan beras, berdasarkan data pengajuan dari 17 kabupaten dan pemantauan di lebih dari 400 kabupaten/kota.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penyaluran SPHP tahun ini akan dilakukan secara tertarget pada daerah-daerah yang memang membutuhkan.
Sistem pemantauan yang terintegrasi memungkinkan Bapanas untuk menentukan alokasi beras secara tepat dan efisien.
Dukungan Pemerintah dan Bantuan Pangan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendukung penuh operasi pasar beras murah ini. Keduanya mendorong agar penyaluran beras dilakukan dengan segera.
Jumlah beras yang akan disalurkan ke 17 kabupaten tersebut masih dalam tahap penghitungan. Zulkifli Hasan menekankan pentingnya kecepatan dalam penyaluran bantuan.
Bantuan Pangan Beras
Selain operasi pasar, pemerintah juga akan menyalurkan bantuan pangan beras. Bantuan ini diperuntukkan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Penyaluran bantuan pangan beras akan dilakukan pada akhir Juni hingga Juli 2025. Data KPM masih dalam tahap finalisasi oleh Kementerian Sosial.
Bantuan pangan beras ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas yang dipimpin Presiden. Bantuan berupa beras akan melengkapi bantuan sosial tunai sebesar Rp 400.000 per KPM.
Dengan adanya operasi pasar dan bantuan pangan beras ini, diharapkan dapat menstabilkan harga beras dan menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat, terutama di daerah yang membutuhkan.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan di seluruh wilayah Indonesia. Langkah-langkah strategis yang terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan daerah akan terus dilakukan.
Leave a Comment