Kuota Internet: Regulasi Benar, Informasi Minim? Komdigi Ungkap Fakta!
Sumber: Detik.com

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menanggapi polemik mengenai kerugian hingga Rp 63 triliun per tahun akibat kuota internet yang hangus. Kominfo menegaskan sistem kuota internet saat ini sesuai regulasi.

Penjelasan ini muncul sebagai respons atas klaim Indonesia Audit Watch (IAW) yang menyatakan potensi kerugian besar dari kuota internet tak terpakai. Kominfo memberikan klarifikasi terkait kebijakan ini dan dampaknya bagi pengguna.

Regulasi Kuota Internet Sesuai Aturan

Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kominfo, Denny Setiawan, menjelaskan bahwa Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Telekomunikasi mengatur tarif jasa telekomunikasi, termasuk sistem paket kuota.

Sistem paket kuota yang diterapkan operator seluler, menurut Denny, dibenarkan secara regulasi. Paket layanan dibatasi dalam volume (kuota) atau waktu tertentu dengan tarif tertentu.

Sistem ini memungkinkan operator memprediksi kapasitas yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan. Hal ini juga berkontribusi pada harga paket internet yang lebih murah.

Dengan kuota, operator dapat mengelola trafik jaringan lebih efisien karena penggunaan data lebih terprediksi. Ini berbeda dengan sistem non-kuota yang lebih sulit diprediksi dan berpotensi meningkatkan biaya.

Dampak Sistem Kuota terhadap Pengguna dan Operator

Penggunaan kuota internet memberikan keuntungan bagi operator dalam hal prediksi penggunaan data. Hal ini membantu mereka mengelola jaringan dan menghindari kepadatan (network congestion).

Sebaliknya, penggunaan data yang sporadis pada sistem non-kuota dapat menyebabkan lonjakan permintaan akses jaringan yang sulit dikelola. Penggunaan data yang rendah juga mengakibatkan kapasitas idle, sehingga operator berpotensi mengenakan biaya lebih tinggi.

Meskipun sistem kuota sesuai regulasi, Kominfo mengakui polemik mengenai kuota yang hangus. Pemerintah akan mendorong transparansi lebih besar dari operator seluler mengenai penggunaan paket internet pelanggan.

Penyediaan cadangan kapasitas untuk mengantisipasi fluktuasi trafik berdampak pada peningkatan harga. Kominfo berupaya mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.

Upaya Transparansi dan Solusi ke Depan

Kominfo menekankan bahwa sistem kuota memberikan lebih banyak manfaat bagi pelanggan. Terkait masalah kuota hangus, Kominfo akan mendorong operator untuk lebih transparan.

Denny Setiawan menyatakan komitmen Kominfo untuk mencari solusi win-win solution. Transparansi penggunaan data menjadi fokus utama upaya tersebut.

Klaim IAW tentang potensi kerugian Rp 63 triliun per tahun dari kuota internet hangus didasarkan pada paket data yang tidak terpakai. IAW menilai hal ini sebagai kerugian karena tidak ada penerimaan negara dari sektor telekomunikasi.

Kominfo akan terus berupaya meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam sistem kuota internet untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Ke depannya, fokus akan tertuju pada peningkatan transparansi penggunaan data oleh operator seluler, serta mencari solusi yang menyeimbangkan kepentingan operator dan pelanggan.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment