Harga emas di Indonesia sempat melonjak hingga mencapai Rp2 juta per gram untuk produk Antam, Galeri24, dan UBS di Pegadaian. Fenomena ini menarik perhatian mengingat Indonesia memiliki cadangan emas yang signifikan, salah satunya dari tambang Freeport di Papua. Namun, di mana lagi sebenarnya emas di Indonesia banyak ditemukan? Berikut enam daerah penghasil emas terbesar di Indonesia.

Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, menyimpan kekayaan emas yang tersebar di berbagai wilayah. Potensi ini tidak hanya menarik minat investor skala besar, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar area pertambangan.

Tambang Emas Grasberg, Mimika: Raksasa Penghasil Emas Dunia

Kabupaten Mimika, Papua, menjadi rumah bagi tambang emas Grasberg yang terkenal secara global. Terletak di Distrik Tembagapura, tambang ini merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia.

Dengan perkiraan cadangan mencapai 106,2 juta ons emas, Grasberg mampu menghasilkan sekitar 240 kg emas murni setiap harinya. Produksi emas Grasberg mencapai puncaknya pada tahun 2018, yaitu 2,7 juta ons.

Peralihan metode penambangan dari terbuka ke bawah tanah pada tahun 2019-2020 sempat menurunkan produksi. Namun, produksi kembali meningkat setelah tambang bawah tanah beroperasi penuh pada tahun 2021.

Pada tahun 2023, target produksi emas Grasberg mencapai 1,8 juta ons. Keberadaan tambang ini memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Tambang Emas Tujuh Bukit, Banyuwangi: Potensi Emas di Jawa Timur

Tidak hanya di Papua, Jawa Timur juga memiliki potensi emas yang signifikan. Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, menyimpan tambang emas Tujuh Bukit atau Tumpang Pitu.

Penambangan di Tujuh Bukit dimulai sejak Desember 2016 di lahan seluas 4.998 hektare. Tambang ini memiliki cadangan emas 702.000 ons (tambang terbuka) dan diperkirakan 28 juta ons (tambang bawah tanah).

Estimasi masa penambangan mencapai 40 tahun. Pada tahun 2022, produksi emas Tujuh Bukit diperkirakan mencapai 124.000 ons.

Tambang Emas Gosowong, Halmahera: Harta Karun di Maluku Utara

Pulau Halmahera, Maluku Utara, menyimpan tambang emas Gosowong di Kabupaten Halmahera Utara. Tambang ini ditemukan melalui eksplorasi greenfield.

Berdasarkan Studi Kelayakan 2021, cadangan emas Gosowong diestimasi mencapai 860 ribu ons atau 26,9 ton emas. Tambang ini mulai beroperasi pada Juli 1999, dan saat ini telah beralih dari penambangan terbuka.

Desa Pujon, Kalimantan Tengah: Penambangan Emas Skala Kecil

Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dikenal sebagai “Desa Emas”. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai penambang emas.

Meskipun cadangan emas di Pujon diperkirakan mencapai 40 juta ton, penambangannya masih dilakukan secara tradisional oleh masyarakat setempat.

Para penambang menggunakan metode sederhana, melibatkan penggalian, penyedotan tanah, dan penyaringan untuk memisahkan bijih emas.

Tambang Batu Hijau, Sumbawa: Kontribusi Signifikan di Nusa Tenggara Barat

Tambang Batu Hijau di Kecamatan Jereweh dan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mulai beroperasi pada tahun 2000 di area seluas 25.000 hektare.

Tambang ini memiliki cadangan emas yang sangat besar, diperkirakan mencapai 9.190 juta ons. Sejak beroperasi, Batu Hijau telah memproduksi sekitar 8,7 juta ons emas.

Produksi emas Batu Hijau mencapai puncaknya pada tahun 2020, yaitu 4,12 juta ons. Tambang ini merupakan salah satu kontributor utama ekonomi di NTB.

Tambang Emas di Sumatra Utara: Eksplorasi dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumatra Utara juga memiliki tambang emas dengan luas total 130.252 hektar. PT Agincourt Resources (PTAR) mengelola tambang ini.

Hingga Juni 2023, PTAR melaporkan total sumber daya mineral mencapai 7,5 juta ons emas dan 72 juta ons perak, dengan cadangan bijih 4,5 juta ons emas dan 39 juta ons perak.

Eksplorasi dan pengembangan berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan operasional tambang ini.

Dari enam daerah penghasil emas di atas, terlihat bahwa potensi emas Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai pulau. Pengelolaan yang baik dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di area pertambangan, serta memaksimalkan manfaatnya bagi negara.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment