Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melihat potensi besar kecerdasan buatan (AI) dalam merevolusi sektor pertambangan di Indonesia. Teknologi AI, menurut IOH, mampu memberikan solusi efisien dan efektif untuk berbagai tantangan yang dihadapi industri pertambangan, mulai dari eksplorasi hingga operasional sehari-hari.
Penerapan AI di sektor ini diyakini mampu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan bahkan meminimalisir risiko kecelakaan kerja. Inovasi ini akan diungkap lebih lanjut dalam acara Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 yang diselenggarakan oleh IOH.
Revolusi Pertambangan dengan Kecerdasan Buatan
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Danny Buldansyah, menjelaskan bahwa kemampuan AI untuk belajar dan menganalisis data dari berbagai sumber merupakan kunci utamanya.
Kemampuan ini memungkinkan AI untuk mengidentifikasi pola dan tren yang sulit dideteksi dengan metode tradisional, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih cepat dan tepat.
Efisiensi Biaya dan Peningkatan Keamanan
Salah satu manfaat utama penerapan AI adalah peningkatan efisiensi biaya. Dengan mempelajari pola kerja karyawan, AI dapat membantu mengoptimalkan proses operasional dan mengurangi pemborosan.
Selain itu, AI juga berperan penting dalam meningkatkan keamanan di lingkungan pertambangan. Sistem berbasis AI dapat mendeteksi potensi bahaya, seperti gempa bumi atau kesalahan manusia, dan memberikan peringatan dini untuk mencegah kecelakaan.
Sistem ini mampu menganalisis berbagai parameter dan menghentikan operasi jika diperlukan, sehingga dapat meminimalisir risiko korban jiwa.
Indonesia AI Day for Mining Industry 2025: Pameran Solusi AI Terkini
Indosat Ooredoo Hutchison akan memamerkan berbagai solusi AI untuk industri pertambangan di Indonesia AI Day for Mining Industry 2025.
Acara ini akan menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Investasi/BKPM, dan perusahaan pertambangan ternama.
Para pembicara akan membahas penerapan AI, 5G, IoT, dan otomatisasi dalam mendukung transformasi digital industri pertambangan di Indonesia.
IOH sendiri akan memperkenalkan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih untuk memodernisasi proses pertambangan, menjanjikan efisiensi dan keamanan yang lebih baik.
Di antara para pembicara kunci yang hadir adalah Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid; Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani; CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha; Dirjen Minerba ESDM, Tri Winarna; Kepala Kadin, Anindya Bakrie; dan President Direktur PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Rachmat Makkasau.
Dengan adanya kolaborasi dan inovasi seperti ini, masa depan industri pertambangan di Indonesia diprediksi akan semakin maju dan efisien berkat teknologi kecerdasan buatan. Implementasi AI bukan hanya sekadar meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan keselamatan dan keberlanjutan operasional pertambangan untuk jangka panjang.
Leave a Comment