Rahasia Conclave: Vatikan Putus Sinyal Ponsel Selama Pemilihan Paus
Sumber: Detik.com

Dunia tengah menantikan terpilihnya Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu. Proses pemilihan, yang dikenal sebagai Konklaf, akan dimulai besok, Rabu (7/5), di Kapel Sistina, Vatikan. Untuk menjaga kerahasiaan absolut selama proses pemilihan, Vatikan menerapkan langkah-langkah pengamanan yang sangat ketat.

Salah satu langkah yang paling mencolok adalah pemutusan sinyal telepon seluler di seluruh negara Vatikan selama berlangsungnya Konklaf. Langkah ini bertujuan mencegah kebocoran informasi dari dalam Kapel Sistina kepada publik.

Pengamanan Super Ketat di Vatikan: Sinyal Ponsel Dimatikan

Vatikan memastikan bahwa langkah pemutusan sinyal ini hanya berlaku di dalam negara Vatikan. Area publik seperti Lapangan Santo Petrus tetap terhubung dengan jaringan seluler agar para peziarah dapat tetap berkomunikasi.

Keputusan ini menunjukkan keseriusan Vatikan dalam menjaga kerahasiaan Konklaf. Sejarah mencatat, proses pemilihan Paus ini selalu dijaga kerahasiaannya dengan sangat ketat.

Sumpah Rahasia dan Isolasi Total Para Kardinal

Selain pemutusan sinyal, para kardinal pemilih (yang berusia di bawah 80 tahun) akan menjalani isolasi total dari dunia luar. Mereka akan menginap di Domus Sanctae Marthae (Santa Marta) dan dilarang membawa alat komunikasi.

Sebelum memasuki Kapel Sistina, para kardinal akan mengucapkan sumpah rahasia. Pelanggaran sumpah ini dapat berakibat pada ekskomunikasi (pengucilan dari Gereja Katolik).

Tidak hanya para kardinal, puluhan staf pendukung, termasuk petugas medis, kebersihan, katering, dan operator lift, juga telah diambil sumpah kerahasiaannya. Hal ini memastikan tidak ada celah dalam pengamanan super ketat Konklaf.

Menanti Asap Putih dari Kapel Sistina: Simbol Pemilihan Paus Baru

Proses pemilihan akan dimulai dengan pemungutan suara pada hari pertama. Jika belum ada yang mencapai mayoritas dua pertiga suara (89 dari 133 kardinal), pemungutan suara akan berlanjut hingga terpilih Paus baru.

Lama waktu pemilihan bervariasi. Ada yang singkat, seperti pemilihan Paus Fransiskus dan Benediktus XVI (kurang dari 2 hari), namun ada pula yang berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Warna asap dari cerobong Kapel Sistina akan menjadi pertanda bagi dunia. Asap hitam menandakan belum ada kesepakatan, sementara asap putih menunjukkan Paus baru telah terpilih.

Para kardinal telah melakukan pertemuan persiapan untuk membahas tantangan Gereja dan profil ideal Paus baru. Mereka mencari sosok yang dekat dengan kehidupan rakyat, mampu menjadi jembatan di tengah krisis global, dan membawa Gereja menjalankan misi keagamaannya.

Konklaf kali ini melibatkan 133 kardinal dari 70 negara, menjadikannya pertemuan paling beragam dan internasional dalam sejarah Vatikan. Dunia menantikan dengan penuh harap siapa pemimpin baru Gereja Katolik yang akan terpilih.

Proses pemilihan Paus ini merupakan momen penting bagi umat Katolik di seluruh dunia. Langkah-langkah pengamanan yang ketat menunjukkan keseriusan Vatikan dalam menjaga integritas dan kerahasiaan proses pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Kita semua menantikan pengumuman resmi dan berharap terpilihnya Paus yang bijaksana dan mampu memimpin Gereja menghadapi tantangan zaman modern.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment