Rahasia Makam Viking Denmark: Jejak Raja Bluetooth Terungkap?
Sumber: Liputan6.com

Sebuah penemuan arkeologi yang menghebohkan terjadi di Denmark. Pekerja konstruksi yang sedang melakukan penggalian sekitar enam kilometer di utara Aarhus, secara tak sengaja menemukan sebuah situs pemakaman Viking. Penemuan ini diperkirakan berasal dari paruh kedua abad ke-10 dan memiliki hubungan langsung dengan salah satu penguasa Denmark yang paling terkenal: Raja Harald “Bluetooth” Gormsson.

Nama Raja Bluetooth, yang terkenal karena teknologi nirkabel pada perangkat modern, ternyata terinspirasi dari sosok bersejarah ini. Penemuan situs pemakaman ini menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan dan budaya Viking pada masa itu.

Makam Viking dan Harta Karun Abad ke-10

Museum Moesgaard melaporkan penemuan sekitar 30 kuburan yang berisi berbagai artefak dan harta karun. Kuburan-kuburan tersebut mencerminkan hierarki sosial yang kompleks pada masa kerajaan Viking.

Artefak yang ditemukan termasuk kotak berbenang emas, mutiara, koin, keramik, dan bahkan sepasang gunting. Para ahli memperkirakan gunting tersebut milik seorang wanita bangsawan penting.

Kotak berbenang emas merupakan penemuan yang sangat luar biasa. Para ahli meyakini bahwa ini adalah contoh ketiga yang terkonfirmasi dari jenisnya.

Selain artefak, ditemukan pula sisa-sisa manusia seperti tulang dan gigi. Kuburan yang lebih kecil dan sederhana diduga sebagai tempat peristirahatan para pekerja budak dari keluarga elit.

Kasper Andersen, seorang sejarawan Zaman Viking di Moesgaard, menjelaskan bahwa temuan ini menggambarkan lingkungan aristokrat yang terhubung dengan kekuasaan kerajaan. Penemuan ini menunjukkan gambaran dunia Viking yang luas dan dinamis.

Para arkeolog menduga situs pemakaman ini berkaitan dengan sebuah pertanian bangsawan yang terletak kurang dari 1,05 kilometer dari lokasi penemuan.

Raja Harald “Bluetooth” Gormsson dan Perubahan Arus Budaya

Pertanian yang ditemukan pada tahun 1980-an kemungkinan milik seorang earl atau pengelola Raja Harald Bluetooth. Raja ini merupakan figur legendaris pada masanya.

Putra Raja Gorm the Old ini memerintah Denmark dan Norwegia sekitar tahun 958-986 Masehi. Ia dijuluki “Bluetooth” yang konon karena memiliki gigi berwarna mencolok.

Raja Harald Bluetooth dikenal karena menyebarkan agama Kristen di Denmark. Ia juga berhasil mengkonsolidasikan kekuasaannya atas wilayah Jutland dan Zealand.

Pengaruhnya yang besar diabadikan dalam Batu Jelling, sebuah batu rune yang didirikan pada tahun 965 Masehi. Batu ini memperingati orang tuanya dan mencantumkan pencapaiannya, sering disebut sebagai “Akta Kelahiran Denmark”.

Namun, temuan arkeologi terbaru menunjukkan bahwa Bluetooth mungkin tidak memperkenalkan agama Kristen, melainkan memformalkan pengakuannya di tengah perubahan budaya.

Asal Usul Nama “Bluetooth” dalam Teknologi Nirkabel

Upaya Raja Harald untuk mempersatukan wilayahnya menjadi fokus utama dalam sejarah Skandinavia. Pengaruhnya sangat besar sehingga pada tahun 1990-an, Ericsson memilih “Bluetooth” sebagai nama sandi untuk teknologi yang dimaksudkan untuk menyatukan industri komputer dan seluler.

Nama tersebut kemudian melekat. Telepon seluler Ericsson T39, yang dirilis pada tahun 2001, diakui sebagai telepon pertama dengan konektivitas Bluetooth.

Ikon Bluetooth yang kita kenal sekarang, merupakan rune Nordik untuk huruf “B”. Rune ini juga ditampilkan pada Batu Jelling milik Raja Bluetooth.

Penemuan makam Viking ini memberikan pemahaman baru tentang Raja Harald Bluetooth dan perannya dalam sejarah Denmark. Penelitian lebih lanjut akan terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak misteri dari situs pemakaman ini dan kaitannya dengan masa pemerintahan sang raja.

Penemuan ini bukan hanya sekadar penemuan arkeologi biasa, tetapi juga jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan teknologi masa kini. Ini menjadi bukti nyata betapa sejarah dapat menginspirasi inovasi dan kemajuan teknologi hingga saat ini.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment