Samsung baru saja meluncurkan Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 di New York, keduanya berjalan pada One UI 8 dan Android 16. Namun, yang menarik perhatian bukanlah sekadar spesifikasi teknisnya, melainkan pendekatan Samsung dalam merancang pengalaman pengguna yang berbeda untuk kedua perangkat lipatnya, termasuk integrasi kecerdasan buatan (AI) Gemini.
Perbedaan ini tidak hanya terletak pada desain fisiknya yang berbeda, melainkan juga pada karakteristik pengguna dan fitur-fitur yang diutamakan. Samsung mengakui bahwa pendekatan yang berbeda diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna masing-masing perangkat.
Pengalaman Galaxy Z Flip 7: AI di Layar Kecil
Galaxy Z Flip 7 dirancang untuk pengguna yang aktif dan ekspresif. Keunggulannya terletak pada portabilitas dan kemudahan penggunaan layar luarnya.
Layar luar ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai hal dengan cepat, seperti memeriksa notifikasi, mengatur musik, atau bahkan mengambil selfie dengan mode fleksibel, tanpa perlu membuka lipatan perangkat.
Tantangan terbesar bagi Samsung adalah mengoptimalkan fitur AI Gemini pada layar yang relatif kecil. Menggunakan Gemini di layar kecil sambil tetap memastikan komunikasi yang efektif merupakan tantangan tersendiri.
Galaxy Z Fold 7: Multitasking dengan Dukungan Gemini
Berbeda dengan Flip 7, Galaxy Z Fold 7 menawarkan layar yang lebih luas, ideal untuk pengguna yang gemar multitasking.
Layar besar ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan, seperti menonton YouTube sambil berkirim pesan, atau mengedit dokumen sambil melakukan panggilan video.
Kemampuan AI Gemini dimaksimalkan pada Fold 7. Samsung bekerja sama dengan Google untuk menghadirkan UI Gemini yang mengambang dalam mode multi-jendela khusus Fold.
Dengan demikian, pengguna dapat berinteraksi dengan Gemini tanpa mengganggu aplikasi lain yang sedang berjalan. Integrasi ini memungkinkan pengalaman multitasking yang lebih efisien dan seamless.
Strategi Samsung: Personal dan Fungsional
Meskipun keduanya menggunakan One UI 8 dan Android 16, Samsung tidak berusaha untuk menciptakan pengalaman pengguna yang seragam di antara kedua perangkatnya.
Sebaliknya, Samsung lebih memilih untuk menyesuaikan setiap perangkat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik penggunanya. Beberapa fitur memang tumpang tindih, tetapi Samsung menekankan perbedaan pengalaman yang spesifik untuk masing-masing perangkat.
Sally Hyesoon Jeong, EVP and Head Framework R&D Team Samsung, menyatakan bahwa perusahaan fokus untuk menciptakan pengalaman yang mulus dan intuitif, sesuai dengan strategi Samsung untuk membuat setiap perangkat lipat lebih personal dan fungsional.
Dengan demikian, Samsung berusaha memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda dengan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dan dioptimalkan untuk setiap perangkatnya.
Hal ini menunjukkan komitmen Samsung dalam inovasi dan pemahaman mendalam akan kebutuhan pasar smartphone lipat, melampaui sekadar peningkatan spesifikasi teknis belaka.
Pendekatan ini menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih terfokus dan efisien, sejalan dengan perkembangan teknologi AI dan kebutuhan multitasking modern. Inilah yang membuat peluncuran Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 lebih dari sekadar pembaruan perangkat; ini adalah sebuah pernyataan tentang arah masa depan pengalaman mobile yang personal.
(afr/afr)
Leave a Comment