Apple baru saja merilis laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025, mencatatkan pendapatan yang menggembirakan. CEO Apple, Tim Cook, juga memberikan komentar mengenai dampak tarif impor baru Amerika Serikat terhadap kinerja perusahaan.
Pendapatan Apple mencapai angka USD 95,4 miliar, meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ini didorong oleh penjualan iPhone, iPad, dan Mac yang kuat berkat peluncuran produk-produk baru.
Pendapatan Kuartal Kedua Apple Melebihi Ekspektasi
Laporan keuangan menunjukkan pertumbuhan positif di berbagai lini produk Apple. Penjualan iPhone menyumbang USD 46,84 miliar terhadap total pendapatan.
Sementara itu, Mac menghasilkan pendapatan sebesar USD 7,95 miliar, dan iPad mencapai USD 6,4 miliar, meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dampak Tarif Impor Terhadap Bisnis Apple Terbatas
CEO Tim Cook menjelaskan bahwa dampak tarif impor baru yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat terhadap Apple pada kuartal kedua 2025 relatif kecil.
Hal ini berkat strategi diversifikasi rantai pasokan yang telah dilakukan Apple. Perusahaan telah mengoptimalkan jalur produksi dan distribusi produknya.
Diversifikasi Produksi ke India dan Vietnam
Lebih dari setengah iPhone yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di India.
Sebagian besar produk Apple lainnya, seperti Mac, iPad, AirPods, dan Apple Watch, diproduksi di Vietnam.
Kedua negara ini memiliki tarif impor yang lebih rendah dibandingkan China, membantu Apple meminimalisir dampak negatif tarif impor baru.
Kepercayaan Diri Apple di Tengah Ketidakpastian
Apple memperkirakan akan menanggung biaya tambahan sekitar USD 900 juta akibat tarif impor di kuartal berjalan.
Namun, Cook menyatakan kesulitan dalam memprediksi dampak jangka panjangnya, mengingat ketidakpastian kebijakan tarif ke depannya.
Meskipun demikian, Apple tetap optimis dan akan terus berinvestasi dalam inovasi serta mengelola bisnisnya dengan bijak.
Perusahaan menekankan komitmennya terhadap strategi jangka panjang dan fokus pada inovasi di tengah tantangan global.
Kesimpulannya, laporan keuangan kuartal kedua Apple menunjukkan kinerja yang positif, melampaui ekspektasi di tengah adanya dampak tarif impor baru dari Amerika Serikat. Strategi diversifikasi rantai pasokan yang dilakukan Apple terbukti efektif dalam meminimalisir dampak negatif tersebut, menunjukkan ketahanan dan keunggulan perusahaan dalam menghadapi tantangan global. Kepercayaan diri Apple terhadap masa depan bisnisnya tetap kuat, didukung oleh komitmen berkelanjutan terhadap inovasi dan manajemen yang bijaksana.
Leave a Comment