Lonjakan permintaan emas batangan pasca Lebaran 2025 menyebabkan kelangkaan stok di berbagai penjual, mulai dari butik-butik resmi hingga toko emas di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat. Kondisi ini membuat para pembeli harus bersabar dan bahkan rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan logam mulia incaran.

Detikcom menelusuri beberapa lokasi penjualan emas dan menemukan fakta bahwa antusiasme masyarakat untuk berinvestasi emas cukup tinggi. Hal ini berdampak signifikan terhadap ketersediaan stok di pasaran.

Kelangkaan Emas Batangan di Galeri24

Salah satu butik emas yang merasakan dampak langsung kelangkaan ini adalah Galeri24 di Salemba, Jakarta Pusat. Nissa, Sales Marketing Galeri24, mengungkapkan peningkatan penjualan yang signifikan sejak sepekan setelah Lebaran.

Penjualan emas batangan di minggu pertama pasca Lebaran mencapai 4 kilogram per hari. Angka ini menurun menjadi 3 kilogram di minggu kedua, dan sekitar 2 kilogram di minggu ketiga, meskipun permintaan masih tinggi.

Nissa menjelaskan bahwa kelangkaan ini terjadi baik untuk emas batangan merek Antam maupun Galeri24 sendiri. Permintaan yang tinggi tidak mampu diimbangi dengan pasokan yang terbatas.

Situasi di Cikini Gold Center dan Butik Antam

Kondisi serupa juga terjadi di Cikini Gold Center (CGC). Rofa, salah satu penjaga toko emas di CGC, menyatakan bahwa permintaan emas batangan, terutama Antam dengan logo MIND ID (redmark), sangat tinggi.

Stok emas batangan di CGC memang masih tersedia, tetapi jumlahnya terbatas. Toko-toko di CGC bahkan menawarkan alternatif model emas Antam lainnya karena stok redmark yang menipis.

Kelangkaan juga dirasakan di butik-butik Logam Mulia Antam, salah satunya di butik Antam Pulogadung, Jakarta Timur. Stok emas yang sangat terbatas membuat banyak pembeli harus gigit jari.

Pengalaman Pembeli di Butik Antam Pulogadung

Deden, seorang pembeli, menceritakan pengalamannya dua kali datang ke butik Antam Pulogadung. Ia gagal mendapatkan emas karena kuota antrean habis.

Pada hari pertama, kuota antrean hanya 75 nomor, sementara di hari kedua meningkat menjadi 200 nomor, namun tetap saja tidak cukup untuk semua pembeli. Deden datang sejak subuh untuk mendapatkan nomor antrean.

Rusni, pembeli lainnya, juga berbagi pengalaman serupa. Ia sudah tiga hari berturut-turut mencoba membeli emas di butik yang sama, tetapi baru berhasil mendapatkan nomor antrean pada hari ketiga.

Antrean yang panjang dan kuota yang terbatas menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk membeli emas batangan Antam. Bahkan, pada hari yang dikunjungi Rusni, emas batangan pecahan 10 gram sudah habis terjual.

Pembatasan pembelian hingga tiga keping per orang juga diterapkan untuk memastikan pemerataan akses bagi para pembeli. Namun, tetap saja, tingginya permintaan membuat stok emas batangan di berbagai lokasi penjualan sangat terbatas.

Secara keseluruhan, lonjakan permintaan emas pasca Lebaran 2025 telah menciptakan kelangkaan yang signifikan di pasaran. Kondisi ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi di logam mulia, sebagai salah satu instrumen investasi yang dinilai aman dan stabil.

Ke depan, perlu adanya antisipasi dari pihak terkait untuk memenuhi permintaan yang tinggi dan mencegah kelangkaan serupa terjadi kembali. Koordinasi yang baik antara produsen dan penjual emas sangat penting untuk menjaga stabilitas pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment