Penemuan mengejutkan mengguncang dunia ilmu satwa liar. Sebuah hyena tutul (Crocuta crocuta) ditemukan di Mesir Tenggara, sebuah wilayah yang belum pernah tercatat sebagai habitat spesies ini selama ribuan tahun.
Hewan tersebut ditemukan sekitar 30 kilometer dari perbatasan Sudan, dan sayangnya, akhirnya ditangkap dan dibunuh oleh penduduk setempat. Penemuan ini telah memicu penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana dan mengapa hyena tutul ini sampai di lokasi tersebut.
Misteri Hyena Tutul di Mesir
Penemuan hyena tutul di Mesir ini mengejutkan para ahli. Dr. Abdullah Nagy dari Universitas Al-Azhar, peneliti utama studi ini, mengaku awalnya tidak percaya hingga melihat bukti foto dan video bangkai hewan tersebut.
Kehadiran hyena tutul ini berada sekitar 500 kilometer di utara habitat yang diketahui di Sudan. Penemuan ini membuka pertanyaan besar tentang kemampuan adaptasi dan migrasi spesies tersebut.
Perubahan Iklim dan Migrasi
Para peneliti menduga perubahan iklim regional berperan besar dalam migrasi hyena tutul ini. Siklus cuaca dan fenomena Palung Laut Merah Aktif diduga meningkatkan curah hujan dan pertumbuhan vegetasi di wilayah tersebut.
Kondisi lingkungan yang lebih ramah ini mungkin telah menciptakan koridor migrasi baru dan menyediakan cukup makanan bagi hyena tutul untuk bertahan hidup selama perjalanan jauh mereka.
Untuk menguji teori ini, peneliti menggunakan indeks vegetasi perbedaan yang dinormalisasi (NDVI) dari citra satelit Landsat. Analisis NDVI menunjukkan peningkatan pertumbuhan tanaman dalam lima tahun terakhir, mendukung hipotesis ketersediaan makanan yang lebih baik.
Selain ketersediaan makanan, perubahan lingkungan juga mungkin telah membuat perjalanan lebih mudah. Koridor migrasi yang dulunya kurang ramah mungkin kini lebih mudah dilewati, membantu hyena tutul mencapai lokasi yang jauh di utara.
Karakteristik Hyena Tutul dan Implikasi Penemuan
Hyena tutul adalah predator sosial yang sukses, biasanya ditemukan di Afrika sub-Sahara. Mereka mampu menempuh jarak hingga 27 kilometer per hari.
Kemampuan beradaptasi dan migrasi mereka yang tinggi memungkinkan mereka bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya seperti ternak semi-nomaden. Hyena tutul yang ditemukan di Mesir bahkan dilaporkan telah memangsa dua ekor kambing.
Sayangnya, hyena tersebut dibunuh setelah memangsa ternak warga. Meskipun tragis, kejadian ini memberikan kesempatan berharga bagi para peneliti untuk menyelidiki penemuan langka tersebut secara ilmiah.
Penemuan ini memaksa para ahli untuk merevisi pemahaman mereka tentang distribusi hyena tutul. Ini juga menyoroti bagaimana perubahan iklim dapat secara signifikan memengaruhi pola migrasi hewan dan distribusi geografisnya.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami motivasi migrasi hyena tutul ke Mesir dan implikasi jangka panjang dari perubahan iklim terhadap habitat dan populasi hewan.
Temuan ini menekankan pentingnya pemantauan lingkungan dan konservasi untuk melindungi keanekaragaman hayati dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Leave a Comment