Keamanan Siber Terancam: AI Tingkatkan Kompleksitas Pertahanan
Sumber: Detik.com

Keamanan Artificial Intelligence (AI) menjadi perhatian serius bagi perusahaan di seluruh dunia. Laporan terbaru Cisco menunjukkan betapa besarnya tantangan ini.

Sebanyak 86% perusahaan mengalami insiden keamanan terkait AI dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Angka ini menggarisbawahi pentingnya strategi keamanan siber yang komprehensif dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI.

Ancaman Siber yang Semakin Canggih

Perkembangan AI tak hanya membawa kemajuan, tetapi juga meningkatkan kompleksitas ancaman siber. Para pelaku kejahatan siber kini memanfaatkan AI untuk melancarkan serangan yang lebih canggih dan sulit dideteksi.

Jeety Patel, Executive Vice President dan Chief Product Officer Cisco, menyatakan lanskap ancaman siber saat ini sangat dinamis dan kompleks. Hal ini menuntut strategi keamanan yang tangguh dan memanfaatkan teknologi AI untuk melawannya.

Solusi Cisco untuk Mengatasi Ancaman AI

Cisco menyadari kebutuhan mendesak akan solusi keamanan AI yang efektif. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan kemampuan tersebut bagi pelanggan melalui berbagai kemitraan dan inisiatif open-source.

Salah satu solusi unggulan Cisco adalah Cisco XDR. Sistem ini mengintegrasikan data dari berbagai sumber, termasuk jaringan, endpoint, cloud, dan email, menggunakan AI untuk mengidentifikasi ancaman kritis bagi organisasi.

Cisco XDR dilengkapi dengan fitur Instant Attack Verification. Fitur ini mengintegrasikan data dari berbagai platform, menggunakan AI untuk membangun dan menjalankan rencana investigasi secara otomatis.

Dengan demikian, tim keamanan dapat menyelidiki, mengkonfirmasi ancaman, dan mengotomatiskan respons dengan cepat dan efektif. Hal ini membantu menghentikan serangan sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih besar.

Kemampuan XDR Forensics otomatis menyediakan visibilitas mendalam terhadap aktivitas endpoint, meningkatkan akurasi investigasi. Sementara XDR Storyboard memvisualisasikan serangan kompleks, membantu tim keamanan memahami ancaman dan merespon dengan cepat.

Integrasi dengan Splunk Enterprise Security (ES) dan Splunk SOAR 6.4 meningkatkan pertahanan terhadap ancaman yang diketahui dan tidak diketahui. Kombinasi ini memberikan visibilitas jaringan dan deteksi yang lebih baik untuk mempercepat investigasi.

Kolaborasi dan Inovasi untuk Masa Depan Keamanan Siber

Cisco juga mengumumkan integrasi baru dengan ServiceNow untuk mendorong adopsi AI yang aman dan terukur. Integrasi ini akan menghasilkan Cisco AI Defense with ServiceNow SecOps untuk pengelolaan risiko dan tata kelola AI yang lebih holistik.

Sebagai komitmen lebih lanjut, Cisco membentuk Foundation AI. Tim ini terdiri dari para ahli AI dan keamanan yang diakuisisi dari Robust Intelligence. Mereka berfokus pada pengembangan teknologi mutakhir untuk mengatasi masalah keamanan dasar di era AI.

Foundation AI diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan solusi keamanan AI yang lebih canggih dan efektif di masa mendatang.

Dengan berbagai solusi dan kolaborasi strategis, Cisco berupaya membantu organisasi membangun Security Operation Center (SOC) masa depan. SOC tersebut akan memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi ancaman lebih cepat, mempercepat resolusi insiden, dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.

Kesimpulannya, tantangan keamanan siber di era AI memerlukan pendekatan yang holistik dan proaktif. Kombinasi teknologi canggih, kolaborasi antar perusahaan, dan komitmen pada inovasi open-source menjadi kunci untuk membangun pertahanan yang efektif terhadap ancaman yang terus berkembang.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment