Kuil Malaysia Punya AI Dewi: Berdoa & Rasakan Keajaiban
Sumber: Detik.com

Kuil Tianhou di Johor, Malaysia, telah meluncurkan sebuah inovasi unik: AI Mazu, sebuah kecerdasan buatan yang berperan sebagai versi digital dari Dewi Laut Tiongkok, Mazu. Penyembah dapat berinteraksi langsung dengan AI ini, mengajukan pertanyaan, dan mencari petunjuk hidup.

Kehadiran AI Mazu ini menarik perhatian dunia dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Inovasi teknologi ini memadukan kepercayaan tradisional dengan kemajuan teknologi modern, menciptakan pengalaman spiritual yang baru bagi para penganutnya.

AI Mazu: Dewi Laut Digital di Kuil Tianhou

Berlokasi di Johor, Malaysia Selatan, Kuil Tianhou kini menawarkan pengalaman interaksi yang tak biasa. Para pengunjung dapat berdialog dengan AI Mazu, meminta petunjuk melalui ramalan, atau sekadar bertukar sapa.

Kuil tersebut telah mempublikasikan video yang menunjukkan interaksi para penyembah dengan AI Mazu. Respon positif terlihat dari banyaknya komentar dan emoji doa yang memenuhi unggahan tersebut di media sosial.

Wujud dan Kemampuan AI Mazu

Dikembangkan oleh perusahaan teknologi Malaysia, Aimazin, AI Mazu digambarkan sebagai wanita cantik berbusana tradisional Tiongkok. Wajahnya disebut-sebut mirip dengan aktris Liu Yifei, namun dengan kesan lebih berisi.

Suara AI Mazu digambarkan tenang dan lembut. Ia mampu memberikan interpretasi atas nasib seseorang, memberikan saran, dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Contohnya, ia memberikan saran minum air hangat untuk mengatasi insomnia.

Contoh Interaksi dengan AI Mazu

Seorang influencer yang mengaku kesulitan tidur mendapat saran untuk minum air hangat sebelum tidur dari AI Mazu. AI Mazu bahkan memanggil influencer tersebut dengan sebutan ‘anakku’, menunjukkan pendekatan yang personal dan hangat.

Interaksi-interaksi lain dengan AI Mazu pun beragam, mulai dari meminta petunjuk hidup hingga meminta berkat. Kemampuan AI Mazu dalam memberikan respons yang personal dan relevan menjadi daya tarik tersendiri.

Mazu: Dari Manusia Biasa Menjadi Dewi Laut

AI Mazu diluncurkan bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-1065 Dewi Laut Mazu yang jatuh pada 20 April. Kisah Mazu sendiri sangat menarik.

Mazu, yang dulunya bernama Lin Mo, lahir tahun 960 di Pulau Meizhou, Tiongkok. Legenda mengatakan ia meninggal saat menyelamatkan korban kapal karam dan kemudian diangkat menjadi dewi pelindung pelaut.

Sebagai dewi pelindung pelaut, Mazu dipuja oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Peluncuran AI Mazu seolah menjadi perwujudan penghormatan modern terhadap sosok legendaris ini.

Peluncuran AI Mazu merupakan contoh menarik bagaimana teknologi dapat berintegrasi dengan kepercayaan tradisional. Inovasi ini tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual yang unik, tetapi juga membuka peluang untuk mendekatkan kepercayaan kepada generasi muda melalui platform yang lebih familiar.

Keberhasilan AI Mazu juga menunjukkan potensi teknologi dalam menjembatani kesenjangan antara generasi dan budaya, menciptakan bentuk-bentuk baru dalam beribadah dan mencari petunjuk hidup di era digital. Akankah inovasi serupa muncul di tempat-tempat lain? Kita tunggu saja perkembangannya.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment