Koalisi Ojol Nasional (KON) menegaskan sikapnya terkait hubungan dengan perusahaan aplikasi transportasi online. Dalam pertemuan dengan Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, KON memprioritaskan negosiasi penurunan besaran potongan yang diterapkan oleh aplikator, bukan perubahan status kerja.

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin penting terkait tuntutan KON. Fokus utama mereka adalah kesejahteraan para pengemudi ojol.

KON Tolak Status Karyawan Tetap, Fokus pada Penurunan Potongan Aplikasi

KON secara tegas menyatakan tidak menginginkan status karyawan tetap dari aplikator. Mereka lebih memilih mempertahankan status kemitraan yang dinilai memberikan fleksibilitas.

Wakil Ketua BAM DPR RI, Adian Napitupulu, menjelaskan bahwa KON menginginkan penurunan komisi yang dibebankan oleh aplikator. Target ideal yang mereka usung adalah maksimal 15%.

Alasan KON mempertahankan status mitra adalah karena fleksibilitas yang ditawarkan. Mereka ingin tetap memiliki kendali atas jam kerja dan kegiatan mereka.

Revisi UU LLAJ dan Tuntutan Hukum Dagang

Selain penurunan komisi, KON juga mendorong revisi Undang-Undang (UU) tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Mereka menilai beberapa pasal dalam UU LLAJ membatasi ruang gerak dan operasional para pengemudi ojol.

Revisi yang diharapkan KON bersifat spesifik, hanya menyasar pasal-pasal yang dianggap menghambat kegiatan mereka.

KON juga merujuk pada UU tentang Hukum Dagang yang membatasi potongan perantara sebesar 2,5-5%. Namun, mereka berkompromi dengan angka maksimal 15% untuk mempertimbangkan aspek bisnis aplikator.

Mencari Keseimbangan antara Kesejahteraan Ojol dan Kelangsungan Bisnis Aplikator

Ketua Dewan Presidium Pusat KON, Andi Gustianto, menekankan pentingnya keseimbangan antara kesejahteraan pengemudi ojol dan kelangsungan bisnis aplikator.

KON menyadari bahwa aplikator juga memiliki kepentingan bisnis yang perlu dipertimbangkan.

Mereka berupaya mencari solusi yang adil bagi semua pihak, agar para pengemudi mendapatkan penghasilan yang layak dan aplikator tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan.

KON menekankan pentingnya keadilan dalam sistem ini. Baik pengemudi maupun aplikator harus merasakan manfaat yang seimbang.

Pertemuan antara KON dan BAM DPR RI ini menunjukkan upaya untuk mencari solusi yang komprehensif terkait permasalahan yang dihadapi oleh pengemudi ojol. Ke depannya, diharapkan akan tercipta kesepakatan yang menguntungkan semua pihak dan menciptakan ekosistem transportasi online yang lebih adil dan berkelanjutan.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment