Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembangunan gudang darurat untuk menyerap hasil panen petani. Langkah ini diambil menyusul melimpahnya stok beras dan kapasitas penyimpanan Bulog yang terbatas.
Perum Bulog, sebagai pelaksana utama, telah merespon arahan tersebut dengan melakukan koordinasi dan survei lokasi pembangunan gudang.
Bulog Responsif Terhadap Instruksi Presiden
Sekretaris Perusahaan Bulog, Arwakhudin Widiarso, menyatakan bahwa Bulog aktif berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.
Saat ini, Bulog sedang melakukan survei lokasi dan kebutuhan kapasitas gudang di berbagai wilayah di Indonesia.
Arwakhudin menegaskan bahwa arahan Presiden Prabowo masih bersifat umum. Detail teknis pelaksanaan pembangunan gudang darurat akan disampaikan kemudian.
Anggaran Pembangunan Gudang Darurat
Soal pendanaan, Arwakhudin menjelaskan bahwa Bulog masih menunggu keputusan pemerintah.
Ia memastikan bahwa anggaran pembangunan gudang darurat terpisah dari dana Rp 16,6 triliun yang telah dialokasikan untuk penyerapan hasil panen petani.
Dana Rp 16,6 triliun tersebut khusus digunakan untuk membeli gabah dan beras dari petani.
Latar Belakang Pembangunan Gudang Darurat
Ide pembangunan gudang darurat pertama kali disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Amran menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menginstruksikan pembangunan 25.000 gudang improvisasi berbahan tahan lama.
Gudang-gudang ini dirancang untuk solusi jangka pendek, menampung hasil panen yang melimpah sementara pembangunan gudang permanen di setiap desa masih berlangsung.
Gudang-gudang darurat tersebut diperkirakan akan bertahan selama 5 hingga 10 tahun.
Amran menambahkan bahwa situasi stok beras Bulog yang penuh saat ini, menuntut langkah cepat dalam mencari solusi penyimpanan tambahan.
Presiden Prabowo, menurut Amran, memerintahkan pembangunan gudang darurat agar Bulog mampu terus menyerap hasil panen petani secara optimal.
Pembangunan gudang darurat merupakan respons cepat terhadap peningkatan produksi beras dan kapasitas penyimpanan Bulog yang terbatas. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan ketahanan pangan nasional. Kejelasan anggaran dan detail teknis pembangunan selanjutnya akan menentukan keberhasilan program ini.
Leave a Comment