Program Makan Bergizi (MBG) di Indonesia telah menciptakan peluang kerja yang signifikan, khususnya bagi perempuan. Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan adanya ribuan tenaga kerja yang terlibat dalam program ini, memberikan dampak ekonomi yang positif bagi banyak keluarga.

Kesuksesan MBG tak lepas dari peran penting para pekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jumlah mereka yang cukup besar menunjukkan skala luas program ini dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.

Kesempatan Kerja di SPPG: Dominasi Perempuan

Saat ini, terdapat sekitar 1.081 SPPG yang melayani program MBG di seluruh Indonesia. Jumlah tenaga kerja yang terlibat mencapai 40.000 orang, dengan mayoritas (55%) adalah perempuan.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menekankan kontribusi signifikan perempuan dalam program MBG. Keterampilan dan ketelitian mereka dalam memperhatikan nilai gizi makanan menjadi kunci keberhasilan program ini.

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa bahkan dalam rekrutmen Sarjana Penggerak Perempuan Indonesia tahap 1 dan 2, 65% peserta adalah perempuan. Hal ini menunjukkan minat dan komitmen perempuan dalam bidang gizi.

Potensi Penciptaan Lapangan Kerja yang Besar

Program MBG memiliki potensi yang sangat besar untuk menciptakan lapangan kerja baru. Jika program ini mencapai target sasaran 82,9 juta penerima dengan 30.000 SPPG, dapat membuka peluang kerja hingga 1,5 juta orang.

Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang mencari pekerjaan. Program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian.

Kebijakan Kesetaraan Gender di BGN

BGN sendiri memiliki komposisi tenaga kerja yang didominasi perempuan, yakni 65%. Namun, BGN juga berupaya untuk menciptakan keseimbangan gender dalam rekrutmen.

Rekrutmen Sarjana Penggerak Perempuan Indonesia tahap 3 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi laki-laki untuk berpartisipasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai keseimbangan gender di dalam tim.

Upaya untuk mencapai keseimbangan gender ini menunjukkan komitmen BGN terhadap kesetaraan kesempatan kerja. Tidak hanya perempuan, tetapi laki-laki pun didorong untuk berkontribusi dalam program MBG.

Pendapatan Pekerja SPPG

Salah satu dampak positif MBG adalah peningkatan pendapatan ibu rumah tangga. Banyak ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak berpenghasilan, kini bisa mendapatkan penghasilan Rp 2 juta per bulan dengan bekerja di SPPG.

Ibu rumah tangga berusia 40-45 tahun menjadi kelompok yang cukup banyak bekerja di SPPG. Hal ini memberikan kontribusi ekonomi bagi keluarga dan juga meningkatkan kesejahteraan mereka.

SPPG, sebagai fasilitas pemerintah yang menyediakan menu program MBG, menjadi tempat kerja yang menjanjikan bagi ibu rumah tangga. Program ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk berkontribusi dan mendapatkan penghasilan.

Program MBG terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan kerja baru. Dengan dominasi perempuan sebagai pekerja di SPPG, program ini tidak hanya sukses dalam aspek gizi, tetapi juga dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan perekonomian keluarga.

Ke depan, peningkatan jumlah SPPG dan perluasan jangkauan program MBG diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment