Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025 telah disalurkan. Namun, bagaimana agar dana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal? Financial Planner Finante, Jufti Achmadi Hakim, CFP®, memberikan panduan strategis agar BSU tidak sekadar menjadi tambahan pengeluaran konsumtif, melainkan sebagai instrumen perbaikan kondisi keuangan.
Jufti menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang matang sebelum menggunakan dana BSU. Penggunaan dana ini harus selaras dengan tujuan keuangan jangka panjang, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat.
Kesalahan Umum: BSU Cepat Habis karena Tanpa Perencanaan
Banyak pekerja yang terjebak dalam kesalahan umum: memanfaatkan BSU untuk belanja impulsif. Hal ini terjadi karena kurangnya perencanaan anggaran yang terstruktur.
Tanpa perencanaan, dana BSU yang terbatas justru cepat habis untuk hal-hal tidak penting, seperti hiburan berlebihan. Prioritas kebutuhan utama seperti pelunasan utang atau penambahan dana darurat seringkali terabaikan.
Ketidaksiapan mengelola dana tambahan ini berpotensi memperburuk kondisi finansial. BSU seharusnya menjadi peluang untuk meningkatkan stabilitas keuangan, bukan malah menambah beban.
Ini Urutan Prioritas Pengeluaran Dana BSU
Untuk menghindari pemborosan, Jufti menyarankan lima prioritas penggunaan BSU. Prioritas pertama adalah pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, listrik, dan air.
Kedua, prioritaskan kesehatan dan keamanan, termasuk biaya pengobatan dan transportasi yang aman. Ketiga, lunasi kewajiban finansial seperti cicilan atau pinjaman.
Keempat, sisakan sebagian dana untuk tabungan darurat. Kelima, alokasikan untuk pengembangan diri, misalnya pendidikan atau pelatihan kerja yang meningkatkan pendapatan.
Yang terpenting adalah memiliki *mindset* untuk mengatur anggaran sesuai gaji tanpa tambahan BSU. Dengan demikian, BSU benar-benar digunakan untuk situasi darurat atau investasi jangka panjang.
Kelola BSU Meski Gaji Pas-pasan, Ini Tipsnya
Bagi penerima BSU dengan penghasilan pas-pasan, pengelolaan dana menjadi sangat krusial. Buat anggaran yang mencakup semua pengeluaran rutin dan alokasikan dana BSU sesuai kebutuhan.
Batasi cicilan hingga maksimal 30% dari penghasilan dan sisihkan minimal 10% untuk tabungan. Jika menabung sulit dilakukan, minimal pastikan anggaran bulanan tidak defisit.
Cari peluang tambahan penghasilan, seperti pekerjaan sampingan atau usaha kecil. Pantau pengeluaran harian agar tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.
BSU bukanlah solusi utama, melainkan momentum untuk memperkuat fondasi keuangan pribadi. Dengan perencanaan yang tepat, BSU dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan finansial.
Ingatlah bahwa BSU hanya diberikan dalam waktu terbatas. Manfaatkan sebaik mungkin untuk membangun masa depan keuangan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Leave a Comment