Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, memberikan dukungan penuh terhadap keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk menghentikan aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Keputusan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi dan ekowisata Raja Ampat.
Misbakhun menekankan pentingnya menjaga Raja Ampat sebagai destinasi ekowisata kelas dunia, bukan sebagai lokasi eksploitasi tambang yang berdampak jangka pendek. Ia melihat penghentian penambangan sebagai peluang bagi pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Dukungan DPR terhadap Penghentian Tambang Nikel di Raja Ampat
Menurut Misbakhun, penghentian aktivitas tambang nikel di Raja Ampat merupakan keputusan berani yang berpihak pada masa depan Indonesia. Kawasan Raja Ampat harus tetap dijaga sebagai aset ekowisata bernilai tinggi.
Data kunjungan wisatawan ke Raja Ampat pada tahun 2024 menunjukkan peningkatan signifikan, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Raja Ampat.
Ekowisata Berbasis Alam: Pilar Ekonomi Berkelanjutan Raja Ampat
Raja Ampat, dengan keindahan alam bawah lautnya yang luar biasa, sangat cocok untuk pengembangan ekowisata. Peningkatan jumlah wisatawan pada tahun 2024 mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sekitar 30.000 wisatawan mengunjungi Raja Ampat di tahun 2024, dengan 70 persennya merupakan wisatawan mancanegara. Kunjungan ini berkontribusi signifikan terhadap PAD Raja Ampat, mencapai sekitar Rp 150 miliar per tahun.
Kontribusi ekonomi ini belum termasuk dampak tidak langsung pada sektor lain seperti perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan jasa pemandu wisata. Ekonomi hijau berbasis pariwisata alam merupakan kunci pembangunan berkelanjutan di Raja Ampat.
Keanekaragaman Hayati Laut Raja Ampat dan Kebijakan Ekonomi Hijau
Raja Ampat memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, dengan lebih dari 1.500 pulau kecil, atol, dan gosong. Kawasan ini menjadi rumah bagi lebih dari 1.300 spesies ikan karang, 600 spesies karang keras, dan berbagai spesies endemik lainnya.
Aktivitas penambangan nikel pada tahun 2023 di sekitar Waifoi sempat menimbulkan kontroversi karena berada di wilayah lindung. Protes dari berbagai pihak mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan.
Penghentian aktivitas tambang nikel di Raja Ampat oleh Menteri ESDM sejalan dengan kebijakan nasional untuk mendukung ekonomi hijau dan transisi energi bersih. Hal ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Hijau 2025–2045.
Misbakhun juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan infrastruktur pendukung, pelatihan SDM pariwisata, dan menciptakan ekosistem usaha yang sehat di Raja Ampat. Ia optimistis Raja Ampat dapat menjadi ikon keberhasilan Indonesia dalam membangun ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan potensi pariwisata yang luar biasa dan komitmen pemerintah untuk mendukung ekonomi hijau, Raja Ampat diharapkan dapat menjadi contoh sukses pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Model ini dapat direplikasi di daerah lain untuk memadukan pelestarian lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat.
Leave a Comment