Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengancam akan memberlakukan kebijakan tarif impor baru. Ancaman ini muncul setelah periode penundaan sementara yang berlangsung selama tiga bulan.
Rencana ini diperkirakan akan mempengaruhi setidaknya 100 negara mitra dagang AS. Trump menegaskan akan meninjau kembali tarif impor yang akan dikenakan dalam waktu dekat.
Ancaman Tarif Impor Baru dari Trump
Trump menyatakan akan menerapkan tarif baru terhadap negara-negara yang gagal mencapai kesepakatan negosiasi perdagangan dengan AS.
Keputusan ini diumumkan Trump pada sebuah upacara di Ruang Oval, seperti dikutip dari CNN pada Kamis (24/4/2025).
Ia memperkirakan kebijakan tarif baru ini akan diberlakukan dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan.
Negosiasi yang Tertunda
Trump menyebutkan sekitar 90 hingga 100 negara telah mengajukan diri untuk bernegosiasi terkait tarif impor yang dikenakan AS.
Tarif impor tertinggi yang pernah diterapkan Trump mencapai 50%, kecuali untuk Tiongkok yang mencapai 145%.
Namun, belum ada kejelasan mengenai besaran tarif baru yang akan dikenakan pada negara-negara yang tidak mencapai kesepakatan.
Belum dipastikan pula apakah tarif baru ini akan menggantikan tarif balasan yang sebelumnya ditangguhkan, atau hanya bersifat sementara selama proses negosiasi berlangsung.
Dampak Kebijakan Tarif Trump
Sebelumnya, Trump sempat menunda kebijakan tarif impor selama 90 hari, mulai 9 April 2025.
Saat ini, AS memberlakukan tarif universal 10% untuk hampir semua barang impor, dengan tambahan tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang tertentu.
Sikap Trump yang sering berubah-ubah mengenai tarif impor telah menimbulkan ketidakpastian besar bagi pelaku bisnis dan konsumen.
Ketidakpastian ini juga telah berdampak negatif pada pasar, menyebabkan penurunan nilai saham dan aset AS.
Meskipun terjadi pemulihan selama dua hari, indeks saham S&P 500 masih mengalami kerugian sebesar US$ 7 triliun sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Februari.
Ketidakpastian Ekonomi Global
Kebijakan tarif yang diterapkan Trump menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian global.
Perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan dapat mengganggu rantai pasokan dan meningkatkan harga barang.
Hal ini dapat berdampak pada inflasi dan pertumbuhan ekonomi global.
Para ahli ekonomi terus memantau perkembangan situasi ini dan menganalisis potensi dampaknya terhadap berbagai sektor.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan perdagangan ini juga dapat mempengaruhi hubungan diplomatik antara AS dan negara-negara lain.
Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif Trump menimbulkan tantangan bagi para pelaku bisnis untuk merencanakan strategi jangka panjang. Perlu strategi yang adaptif untuk menghadapi fluktuasi kebijakan ini dan meminimalisir kerugian.
Kondisi ini tentunya membutuhkan respons cepat dan tepat dari pemerintah berbagai negara untuk mengurangi dampak negatif terhadap perekonomian domestik masing-masing.
Leave a Comment