Kiamat Listrik Spanyol-Portugal: Misteri Pemadaman Besar Terungkap?
Sumber: Detik.com

Pemadaman listrik besar-besaran melanda Spanyol dan Portugal pada Senin, 28 April 2024, menyebabkan kekacauan luas. Kereta bawah tanah dan kereta api berhenti beroperasi, layanan telepon dan internet terputus, ATM mati, dan lampu lalu lintas padam di berbagai wilayah, termasuk beberapa bagian Prancis. Meskipun pasokan listrik perlahan pulih di beberapa wilayah seperti Katalonia, Andalusia, Negara Basque, dan Castilla y León, penyebab pasti pemadaman masih diselidiki.

Wilayah Iberia, yang menampung sekitar 60 juta jiwa, merasakan dampak signifikan dari insiden ini, meskipun belum diketahui pasti jumlah penduduk yang terdampak. Red Electrica, operator jaringan listrik Spanyol, menyatakan pemulihan bertahap di sejumlah wilayah. Insiden ini disebut “luar biasa” oleh kepala operasi Red Electrica, Eduardo Prieto, dan salah satu yang paling serius di Eropa dalam beberapa waktu terakhir oleh Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa, Teresa Ribera.

Fenomena Atmosfer Langka: Getaran Atmosfer Terinduksi

Awalnya, beredar laporan yang mengaitkan pemadaman dengan fenomena langka, yaitu “getaran atmosfer terinduksi”. Laporan tersebut menyebutkan osilasi anomali pada saluran tegangan tinggi menyebabkan kegagalan sinkronisasi sistem kelistrikan, memicu gangguan beruntun di jaringan Eropa yang terhubung.

Namun, klaim ini kemudian dibantah oleh REN, perusahaan energi Portugal. Profesor Solomon Brown dari Sheffield University menjelaskan bahwa getaran atmosfer terinduksi dapat mengakibatkan pergeseran kecil pada medan elektromagnetik lokal. Dampaknya mirip dengan peristiwa Matahari, mengakibatkan ketidakseimbangan aliran daya yang perlu dikendalikan. Distributor daya dapat menggunakan berbagai cara untuk mengendalikannya, termasuk mengatur produksi daya. Jika gangguan terlalu besar, jaringan dapat dimatikan dan dinyalakan kembali secara bertahap. Proses ini kompleks dan bisa memakan waktu berjam-jam.

Masalah Jaringan Listrik: Interkonektivitas dan Redundansi

Onyema Nduka, dosen senior keberlanjutan listrik di London University, menjelaskan bahwa interkonektivitas jaringan listrik umum terjadi karena pembangkit listrik seringkali jauh dari pusat kota. Pemadaman di satu bagian dapat memicu efek berjenjang di area lain.

Sistem idealnya dilengkapi dengan redundansi, seperti beberapa titik pasokan, generator cadangan, dan kabel yang saling terhubung. Meskipun perusahaan energi berusaha memulihkan listrik, prosedur penyelesaiannya belum diungkapkan secara rinci. Pihak berwenang Portugal sementara menduga adanya masalah teknis dari luar negeri, namun penyelidikan masih berlangsung.

Serangan Siber: Tuduhan dan Bantahan

Dugaan serangan siber sempat beredar, diungkapkan oleh Juanma Moreno, presiden pemerintah daerah Andalusia. Namun, klaim ini langsung dibantah oleh pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Spanyol dan Portugal, serta Presiden Dewan Eropa. Pusat Keamanan Cyber Nasional Portugal juga menyatakan tidak ada indikasi serangan siber.

Taco Engelaar, direktur pelaksana Neara, pakar infrastruktur energi, menjelaskan bahwa pemadaman besar-besaran bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kesalahan sistem, serangan siber terkoordinasi, atau ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan. Interkonektivitas jaringan listrik dapat memperluas dampak kesalahan sistem atau serangan siber.

Kesimpulannya, penyebab pasti pemadaman listrik besar-besaran di Spanyol dan Portugal masih belum terungkap sepenuhnya. Meskipun beberapa teori telah diajukan, termasuk fenomena atmosfer langka dan masalah jaringan listrik, penyelidikan resmi masih berlangsung. Kejadian ini menyoroti kerentanan infrastruktur energi modern dan pentingnya redundansi dan keamanan siber yang kuat. Pemulihan listrik secara bertahap menunjukkan kapasitas sistem untuk pulih, namun insiden ini tetap menjadi pengingat akan tantangan dalam menjaga stabilitas pasokan energi di seluruh Eropa.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment